Seringkali kita berfikir, bagaimana untuk mengetahui sesebuah iPhone yang dimiliki ini sebenarnya dijual untuk pasaran negara yang mana? Seperti yang sedia maklum, peranti iPhone ini dijual di kebanyakan negara-negara di seluruh dunia. Sebagai pengguna, Model Name/Part No. ialah sangat penting untuk mengetahui di mana iPhone itu sepatutnya dijual dan dipasarkan. Ia juga boleh membantu kita membuat kesimpulan sama ada ianya sesuai digunakan di Malaysia ataupun tidak.
Apakah maksud Model Name/Part No. ini?
Model Name/Part No. ini merupakan suatu label kod identifikasi. Dengan kod kod tersebut kita boleh mengetahui jenis, model, kapasiti, warna dan negara yang sepatutnya peranti itu dijual.
Bagaimana untuk mencari Model Name/Part No. ini? Sebenarnya ada banyak cara, saya tunjukkan dua cara yang mudah terlebih dahulu seperti di bawah.
Sebagai contoh kod yang tertera pada gambar di atas ialah MC319LL/A. Dari situ kita boleh mengetahui bahawa:
1. Kod huruf pertama ‘M’
Untuk bahagian kod huruf yang pertama, ‘M’ membawakan maksud iPhone tersebut dijual samada melalui kedai rasmi Apple Store, laman jualan rasmi dalam talian Apple atau wakil penjual rasmi Apple. Selain itu, terdapat empat lagi variasi huruf dan nombor mengikut iPhone tertentu atau unik yang boleh didapati di pasaran seperti contoh di bawah:
2. Kod huruf kedua ‘C’
Bagi kod huruf yang kedua ini, saya dapati ianya berubah-ubah mengikut batch model iPhone. Namun ia tidaklah tetap atau kekal kepada satu model sahaja. Sebagai contoh, kebanyakannya:
3. Kod nombor ketiga ‘319’
Bagi kod ketiga ialah kod nombor yang digunakan untuk mengenalpasti model, jenis, kapasiti dan warna iPhone berkenaan. Untuk senarai penuh mengikut model iPhone yang anda gunakan, boleh rujuk pada artikel Senarai Kod Untuk Mengenalpasti Jenis, Kapasiti dan Warna iPhone ini.
4. Kod huruf keempat ‘LL’
Kod huruf yang keempat ialah kod negara atau daerah (region). Setiap kod ini melambangkan negara atau daerah yang dikhaskan bagi sesebuah iPhone itu untuk dipasarkan dan dijual yang dilabel, disusun dan dirangkakan oleh Apple. Penjualan peranti mengikut negara atau daerah menggunakan kod ini ialah untuk bagi mengelakkan daripada pelbagai jenis peranti dicampur aduk serta dijual di negara yang tidak sepatutnya.
Seperti contoh, iPhone dan peranti Apple yang lain serta peranti elektronik yang mempunyai kamera dan dijual di negara Jepun tidak boleh disenyapkan bunyi pengatup kamera walaupun suis senyap pada bahagian tepi telah diaktifkan seperti yang termaktub di bawah undang-undang negara tersebut. Ini adalah menghindarkan perbuatan tidak senonoh yang dilakukan oleh penyumbaleweng seperti menangkap gambar di bawah skirt pelajar perempuan yang sering dilaporkan berlaku di dalam tren.
Oleh itu, adalah tidak logik untuk iPhone bernegarakan Jepun ini untuk dijual di negara Asia yang lain. Terdapat juga beberapa buah negara yang mengamalkan undang-undang seperti ini, untuk penerangan terperinci dan maksud yang lebih lanjut anda boleh membaca artikel Ketahui Ciri iOS Yang Dibuang Pada iPhone Mengikut Negara Asal Dijual ini.
20 ”’Pohon yang Tuan lihat itu, yang bertambah besar dan menjadi kuat, yang tingginya sampai ke langit, yang kelihatan dari seluruh bumi,+ 21 yang daunnya indah, buahnya banyak, menyediakan makanan bagi semua, yang jadi tempat berteduh binatang liar, dan yang di dahannya burung bersarang,+ 22 pohon itu adalah Tuanku. Kekuasaan Tuan bertambah besar dan Tuan menjadi kuat. Kemuliaan Tuan terus bertambah sampai ke langit,+ dan Tuan memerintah sampai ke ujung bumi.
20 “‘Pokok yang tuanku nampak itu bertumbuh dan menjadi kuat sehingga puncaknya mencapai langit, dan setiap orang di bumi dapat melihatnya. + 21 Pokok itu juga ada daun-daun yang cantik dan buah yang lebat sekali. Pada pokok itu, ada makanan yang cukup untuk semua makhluk hidup. Binatang di padang tinggal di bawah naungannya, dan burung di langit membuat sarang di dahan-dahannya. + 22 Ya, pokok itu ialah tuanku. Hal ini demikian kerana tuanku semakin agung dan berkuasa. Kemuliaan tuanku telah bertambah sehingga mencapai langit,+ dan pemerintahan tuanku meluas ke setiap penjuru bumi.
Apakah Sahabat LBI merasa dapat mendengar suara khas dari tagline di atas? Pastinya tidak asing dengan tagline-nya, dong!
Pada artikel-artikel sebelumnya, Sahabat LBI telah mengetahui beberapa kata serapan dalam bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa Prancis dan Belanda. Kali ini saatnya Sahabat LBI mengulik sedikit mengenai bahasa Melayu—bahasa yang dikenal sebagai ‘induk’ dari bahasa Indonesia.
Sudah merupakan suatu pengetahuan umum bahwa bahasa Indonesia berakar dari bahasa Melayu. Dalam Kongres Bahasa Indonesia II yang diselenggarakan di Medan pada tanggal 28 Oktober hingga 2 November 1954, butir putusan nomor 8 dari Seksi A mempertegas argumen mengenai akar bahasa Indonesia. Putusan tersebut berbunyi:
“Bahwa asal bahasa Indonesia ialah bahasa Melaju. Dasar bahasa Indonesia ialah bahasa Melaju jang disesuaikan dengan pertumbuhannja dalam masjarakat Indonesia sekarang.”
Dilansir dari laman Kantor Bahasa Provinsi Bengkulu, secara historis bahasa Melayu telah menjadi lingua franca di wilayah Asia Tenggara sejak abad VII, terutama di penjuru Nusantara. Penemuan prasasti Kedukan Bukit yang ditulis pada tahun 638 Masehi menjadi salah satu bukti bahwa penggunaan bahasa Melayu di Nusantara sudah sangatlah lama. Peran bahasa Melayu sebagai lingua franca dilatarbelakangi oleh adanya faktor perdagangan melalui ranah perairan. Seiring berjalannya waktu, penggunaan bahasa Melayu semakin kuat di wilayah Nusantara sehingga berkembanglah beberapa dialek atau variasi dari bahasanya. Kukuhnya eksistensi bahasa Melayu pun mendorong lahirnya perkumpulan para pemuda yang bergerak mendukung adanya penetapan bahasa persatuan bagi bangsa Indonesia melalui peristiwa Sumpah Pemuda, yaitu bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia.
Bagaimana, nih? Sahabat LBI sekarang sudah tidak bingung lagi melihat kemiripan antara bahasa Indonesia dan bahasa Melayu, kan?
Penulis: Ganesha Anugrah Ratri (Prodi Indonesia 2022)
Terjadi kesalahan. Tunggu sebentar dan coba lagi.
TEMPO.CO, Jakarta - Istilah Viking sering mengundang rasa penasaran, terutama bagi yang tertarik dengan sejarah. Namun, apa sebenarnya yang tersembunyi di balik kata tersebut? Mari kita gali lebih dalam mengenai asal-usul, arti sebenarnya, serta jejak budaya, dan pengaruhnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Viking, yang juga dikenal sebagai Norseman atau Northman, merupakan anggota kelompok pejuang laut dari Skandinavia yang merajalela dan menjajah sebagian besar wilayah Eropa dari abad ke-9 hingga ke-11.
Dikutip dari The Converstion, asal usul nama 'Viking' tidaklah pasti. Mungkin berasal dari kata Norse Kuno 'vík', yang artinya 'teluk', merujuk pada tempat asal mereka di tepi laut. Ini juga bisa berasal dari Bahasa Inggris Kuno 'wc', yang berarti 'kemah', mengacu pada perkemahan sementara saat penjarahan.
Mereka berbicara dalam bahasa Old Norse, yang memberikan pengaruh besar pada bahasa Inggris karena pemukiman mereka di utara Inggris. Prasasti runik adalah catatan tulisan awal mereka, sering kali diukir di benda-benda dan dinding. Namun, sumber utama tentang budaya mereka adalah sagas, yang merupakan cerita sejarah mereka yang tercampur antara fakta dan legenda, ditulis pada abad ke-13 di Islandia.
Pengaruh mereka yang mengganggu ini secara mendalam mempengaruhi sejarah Eropa. Bangsa Denmark, Norwegia, dan Swedia yang beragama pagan ini mungkin terdorong untuk melakukan penjarahan oleh kombinasi faktor seperti kelebihan penduduk di tanah air dan kerentanannya korbannya di luar negeri.
Menurut Britannica, Viking terdiri dari para kepala suku pemilik tanah dan pemimpin klan, pengiring mereka, orang merdeka, serta anggota muda yang penuh semangat dari keluarga suku yang mencari petualangan dan jarahan di luar negeri. Di kampung halaman, mereka adalah petani yang mandiri, tetapi di laut, mereka adalah para perampok dan penjarah.
Selama periode Viking, negara-negara Skandinavia tampaknya memiliki surplus tenaga kerja yang praktis tak terbatas, dan para pemimpin yang berbakat yang bisa mengorganisir kelompok pejuang menjadi pasukan penakluk dan tentara, jarang sekali kurang.
Dilansir dari History Today, bangsa Viking dikenal sebagai penjarah dan perompak abad pertengahan yang menakutkan, namun juga sebagai penjelajah dan pelaut ulung. Mereka menjelajah ke Eropa, Asia, Afrika utara, dan Newfoundland.
Mereka membentuk rute perdagangan global dan menetap di berbagai wilayah, termasuk Britania, Irlandia, dan Franka, serta membentuk kerajaan Kievan Rs di Sungai Volga. Meskipun awalnya pagan, mereka kemudian berpindah agama dan membangun gereja kayu indah di Skandinavia.
Pasukan ini akan menavigasi lautan dengan kapal panjang mereka dan melancarkan serangan kilat ke kota-kota dan desa-desa di sepanjang pantai Eropa. Pembakaran, penjarahan, dan pembunuhan yang mereka lakukan membuat mereka diberi julukan víkingr, yang berarti "bajak laut" dalam bahasa Skandinavia awal.
Komposisi etnis yang tepat dari pasukan Viking tidak diketahui dalam kasus tertentu, tetapi ekspansi Viking di tanah Baltik dan Rusia dapat dengan wajar dikaitkan dengan orang Swedia. Di tempat lain, kolonisasi nonmiliter Kepulauan Orkney, Kepulauan Faroe, dan Islandia jelas dilakukan oleh orang Norwegia.
Di Inggris, penjarahan oleh Viking dimulai pada akhir abad ke-8 (terutama serangan terhadap biara Lindisfarne pada 793), tetapi lebih serius dimulai pada ]865, ketika pasukan yang dipimpin oleh putra-putra Ragnar Lothbrok menaklukkan kerajaan-kerajaan kuno di East Anglia dan Northumbria dan membuat Mercia menjadi pecahan dari ukurannya sebelumnya.
Konsekuensi penaklukan Viking di Inggris meninggalkan bekas yang dalam di wilayah yang terkena dampaknya, seperti struktur sosial, dialek, nama tempat, dan nama pribadi.
Secara keseluruhan, Viking adalah kelompok yang memiliki reputasi kompleks dalam sejarah. Mereka bukan hanya sekadar penjarah dan perompak, tetapi juga penjelajah yang mahir dalam pelayaran. Meskipun awalnya terkenal dengan serangan mengerikan, mereka juga berperan dalam membentuk jalur perdagangan global dan membangun pemukiman di berbagai belahan dunia.