Plank Mengecilkan Perut

Plank Mengecilkan Perut

Frekuensi Kehamilan

Perut Mama akan terlihat lebih cepat membesar apabila pernah mengandung sebelumnya. Dibandingkan dengan saat mengandung anak pertama, perut akan cenderung lebih cepat membesar ketika Mama mengandung anak kedua, ketiga, dan seterusnya.

Faktor di dalam organ tubuh bisa memengaruhi seberapa cepat perut membesar ketika hamil. Salah satu faktor yang dimaksud, yaitu posisi rahim.

Posisi rahim yang menghadap belakang (rahim terbalik) dapat menyebabkan perut terlihat rata lebih lama. Namun, jangan khawatir, kondisi ini bukanlah masalah serius bagi ibu hamil.

Usia saat sedang hamil juga memengaruhi kondisi perut. Jika Mama hamil di usia yang lebih tua, maka perut cenderung terlihat lebih besar daripada hamil di usia muda. Karena pada usia muda massa otot lebih banyak dibanding usia tua. Di usia tua, tubuh cenderung lebih banyak lemak sehingga perut lebih cepat tampak membesar.

Artikel lainnya: Ternyata, Ini Manfaat Suami Mengelus Perut Ibu Hamil!

Nah, jika pembesaran perut baru terlihat pada tengah kehamilan, apa yang sering kali dirasakan saat awal hamil?

Berdasarkan survei American Pregnancy Association, hampir sepertiga bumil melaporkan gejala awal kehamilan berupa terlambat haid. Oleh karena itu, penting untuk mencatat jadwal haid secara rutin. Pencatatan tanggal haid terakhir juga bisa membantu menentukan usia kehamilan.

Lebih lanjut, 25 persen responden melaporkan mual sebagai tanda awal kehamilan. Adapun 17 persen peserta mengaku mengalami perubahan payudara, seperti terlihat lebih membesar, nyeri jika disentuh, area puting bertambah gelap dan lebih tegak.

Keluhan lain, seperti merasa lelah terus-menerus, sering berkemih, sembelit, dan bertambahnya keputihan juga bisa muncul. Ibu hamil dapat pula merasakan perubahan pola makan. Misalnya ingin mengonsumsi makanan tertentu, menjadi tidak suka dengan makanan favorit, serta lebih sensitif terhadap rasa dan bau.

Sederet gejala awal kehamilan tersebut umumnya disebabkan oleh perubahan hormon. Sayangnya, gejala awal kehamilan ini tidak spesifik menunjukkan Mama pasti hamil. Gejala ini juga bisa dialami wanita yang tidak hamil.

Untuk memastikan hamil atau tidak, lakukan pemeriksaan menggunakan testpack, terutama jika sudah terlambat haid. Hal ini bisa dikonfirmasi lebih lanjut dengan melakukan pemeriksaan ultrasonografi (USG).

Artikel lainnya: Penyebab Ibu Hamil Merasakan Sakit Perut Bagian Atas

Jika memang positif hamil, #JagaSehatmu secara disiplin dan rutin kontrol kehamilan, ya! Harap bersabar karena perut Mama mungkin baru mulai membesar saat trimester 2. Ingat, sejumlah faktor bisa memengaruhi kapan perut mulai membesar saat hamil. Tapi tenang saja, umumnya pada trimester 3 perut Mama membuncit dan kehamilan tampak lebih jelas.

Konsultasikan lewat layanan Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter apabila Mama punya pertanyaan lebih lanjut seputar kehamilan. Gunakan Kalender Kehamilan untuk bersiap-siap menyambut kelahiran si kecil!

Ukuran perut ibu sering disebut memengaruhi berat janin yang dikandungnya. Itu sebabnya, banyak ibu hamil yang bingung mengapa ukuran perutnya terlihat sangat besar meskipun berat janinnya masih rendah.

Wah, padahal untuk melihat ukuran perut ibu, kita harus membandingkan dengan usia kehamilannya ya, Bunda. Ada patokan ukuran rahim yang harus dipahami sebelum menentukan normal atau tidaknya kehamilan.

Tahukah Bunda, menurut dr.Ilham Utama Surya, SpOG bahwa pada usia kehamilan 12 minggu, rahim mulai keluar dari rongga panggul ibu. Memasuki usia 16 minggu, posisinya di antara setengah simfisis atau pusat dengan tulang kemaluan.

"Pada usia kehamilan 5 bulan tau 20 minggu, rahim besarnya sampai sepusat. Di usia lebih dari 24 minggu akan mengikuti usia kehamilan dan tinggi uterusnya,"ungkap Ilham pada HaiBunda, Selasa (10/11/2020).

Untuk lebih jelasnya, berikut 7 penyebab ibu hamil memiliki ukuran perut besar namun berat janin rendah atau kecil:

Penyebab janin kecil bisa karena air ketuban dalam kandungan. Air ketuban yang terlalu banyak (polihidramnion) bisa membuat ukuran perut ibu besar namun berat janin kecil atau rendah. Kondisi ini dipengaruhi hormon progesteron pada ibu hamil.

Perubahan kulit dan rambut

Saat hamil, Anda juga mengalami berbagai perubahan pada rambut dan kulit. Berbagai perubahan ini normal terjadi pada setiap ibu hamil.

Anda mungkin akan mengalami masalah pada pertumbuhan rambut serta perubahan pada warna kulit (pigmentasi). Kulit juga bisa lebih sensitif dan terasa gatal.

Perubahan warna kulit seringnya terjadi pada bagian leher, wajah, dan bagian lain yang sering terkena sinar matahari.

Beberapa ibu hamil mungkin akan merasa kulitnya lebih cerah saat hamil, sedangkan sebagian lagi mungkin akan merasa kulitnya lebih kusam dan gelap saat hamil.

Perubahan ini biasanya berbeda-beda antar ibu hamil.

Selain itu, jika Anda mempunyai tanda lahir atau tahi lalat, ini juga akan mengalami perubahan menjadi lebih gelap saat Anda hamil.

Perubahan suhu tubuh

Saat terjadi pembuahan, suhu tubuh Anda mungkin akan sedikit naik, sekitar setengah derajat atau lebih tinggi.

Suhu tubuh yang sedikit lebih tinggi ini mungkin akan berlangsung beberapa minggu setelah pembuahan atau tidak menstruasi lagi. Artinya, saat ini Anda mungkin sedang hamil.

Jadi, sudahkah Anda bisa membedakan ciri-ciri perut buncit dan hamil?

[embed-health-tool-pregnancy-weight-gain]

Kapan perut mulai membesar saat hamil tidak hanya dipengaruhi oleh riwayat kehamilan sebelumnya maupun bentuk dan berat badan bumil. Sejumlah faktor lain bisa memengaruhi pembesaran perut bumil, di antaranya:

Pembuluh darah lebih terlihat jelas

Saat hamil, pembuluh darah juga terlihat jelas di beberapa bagian tubuh tertentu.

Hal ini bisa terjadi karena ada pembuluh darah kecil yang pecah. Pasalnya, tubuh memasok lebih banyak darah saat hamil.

Pembuluh darah kecil yang terlihat di bawah kulit ini biasa disebut dengan spider veins (pembuluh darah laba-laba).

Pembuluh darah yang terdapat di betis juga bisa pecah. Ini dinamakan dengan varises yang biasanya muncul berwarna biru atau kehijauan.

Bila Anda hamil, mual dan muntah adalah ciri-ciri yang paling umum terjadi selain perut buncit.

Perubahan hormon selama awal kehamilan bisa membuat Anda merasa mual sampai muntah atau morning sickness.

Mual dan muntah juga sering diikuti dengan kelelahan. Ini karena kadar hormon progesteron yang tinggi dan membuat ibu hamil muda merasa mengantuk.

Kondisi dalam perut

Berdasarkan kondisi dalam perut, berikut perbedaan perut yang buncit dan sedang hamil.

Perut ibu hamil berisi janin yang akan berkembang dari hari ke hari. Oleh karena itu, perut saat hamil bukanlah berisi gas atau makanan yang menumpuk.

Hal ini tampak baik setelah makan maupun sebelum makan, maka ukuran perut akan tetap stabil.

Kondisi perut yang buncit dan keras juga bisa disebabkan oleh perut kembung, bukan sebagai ciri-ciri hamil.

Mengutip dari Mayo Clinic, gas bisa menumpuk di dalam perut karena udara yang tertelan saat makan dan minum.

Gas juga bisa menumpuk bila Anda mengonsumsi makanan yang mengandung gas tinggi, seperti kol.

Kandungan gas dalam perut bisa dikeluarkan saat bersendawa, tetapi ada pula yang menumpuk lama di dalam perut.

Jadi, perut buncit yang dikarenakan gas menumpuk di dalam perut, bukan menjadi ciri-ciri hamil.

Frekuensi Kehamilan

Perut Mama akan terlihat lebih cepat membesar apabila pernah mengandung sebelumnya. Dibandingkan dengan saat mengandung anak pertama, perut akan cenderung lebih cepat membesar ketika Mama mengandung anak kedua, ketiga, dan seterusnya.

Faktor di dalam organ tubuh bisa memengaruhi seberapa cepat perut membesar ketika hamil. Salah satu faktor yang dimaksud, yaitu posisi rahim.

Posisi rahim yang menghadap belakang (rahim terbalik) dapat menyebabkan perut terlihat rata lebih lama. Namun, jangan khawatir, kondisi ini bukanlah masalah serius bagi ibu hamil.

Usia saat sedang hamil juga memengaruhi kondisi perut. Jika Mama hamil di usia yang lebih tua, maka perut cenderung terlihat lebih besar daripada hamil di usia muda. Karena pada usia muda massa otot lebih banyak dibanding usia tua. Di usia tua, tubuh cenderung lebih banyak lemak sehingga perut lebih cepat tampak membesar.

Artikel lainnya: Ternyata, Ini Manfaat Suami Mengelus Perut Ibu Hamil!

Nah, jika pembesaran perut baru terlihat pada tengah kehamilan, apa yang sering kali dirasakan saat awal hamil?

Berdasarkan survei American Pregnancy Association, hampir sepertiga bumil melaporkan gejala awal kehamilan berupa terlambat haid. Oleh karena itu, penting untuk mencatat jadwal haid secara rutin. Pencatatan tanggal haid terakhir juga bisa membantu menentukan usia kehamilan.

Lebih lanjut, 25 persen responden melaporkan mual sebagai tanda awal kehamilan. Adapun 17 persen peserta mengaku mengalami perubahan payudara, seperti terlihat lebih membesar, nyeri jika disentuh, area puting bertambah gelap dan lebih tegak.

Keluhan lain, seperti merasa lelah terus-menerus, sering berkemih, sembelit, dan bertambahnya keputihan juga bisa muncul. Ibu hamil dapat pula merasakan perubahan pola makan. Misalnya ingin mengonsumsi makanan tertentu, menjadi tidak suka dengan makanan favorit, serta lebih sensitif terhadap rasa dan bau.

Sederet gejala awal kehamilan tersebut umumnya disebabkan oleh perubahan hormon. Sayangnya, gejala awal kehamilan ini tidak spesifik menunjukkan Mama pasti hamil. Gejala ini juga bisa dialami wanita yang tidak hamil.

Untuk memastikan hamil atau tidak, lakukan pemeriksaan menggunakan testpack, terutama jika sudah terlambat haid. Hal ini bisa dikonfirmasi lebih lanjut dengan melakukan pemeriksaan ultrasonografi (USG).

Artikel lainnya: Penyebab Ibu Hamil Merasakan Sakit Perut Bagian Atas

Jika memang positif hamil, #JagaSehatmu secara disiplin dan rutin kontrol kehamilan, ya! Harap bersabar karena perut Mama mungkin baru mulai membesar saat trimester 2. Ingat, sejumlah faktor bisa memengaruhi kapan perut mulai membesar saat hamil. Tapi tenang saja, umumnya pada trimester 3 perut Mama membuncit dan kehamilan tampak lebih jelas.

Konsultasikan lewat layanan Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter apabila Mama punya pertanyaan lebih lanjut seputar kehamilan. Gunakan Kalender Kehamilan untuk bersiap-siap menyambut kelahiran si kecil!

Setiap orang bisa memiliki pengalaman kehamilan yang berbeda, termasuk pada perubahan ukuran perut. Lantas, kapan perut ibu hamil terlihat mulai membesar?

Frekuensi Kehamilan

Perut Mama akan terlihat lebih cepat membesar apabila pernah mengandung sebelumnya. Dibandingkan dengan saat mengandung anak pertama, perut akan cenderung lebih cepat membesar ketika Mama mengandung anak kedua, ketiga, dan seterusnya.

Faktor di dalam organ tubuh bisa memengaruhi seberapa cepat perut membesar ketika hamil. Salah satu faktor yang dimaksud, yaitu posisi rahim.

Posisi rahim yang menghadap belakang (rahim terbalik) dapat menyebabkan perut terlihat rata lebih lama. Namun, jangan khawatir, kondisi ini bukanlah masalah serius bagi ibu hamil.

Usia saat sedang hamil juga memengaruhi kondisi perut. Jika Mama hamil di usia yang lebih tua, maka perut cenderung terlihat lebih besar daripada hamil di usia muda. Karena pada usia muda massa otot lebih banyak dibanding usia tua. Di usia tua, tubuh cenderung lebih banyak lemak sehingga perut lebih cepat tampak membesar.

Artikel lainnya: Ternyata, Ini Manfaat Suami Mengelus Perut Ibu Hamil!

Nah, jika pembesaran perut baru terlihat pada tengah kehamilan, apa yang sering kali dirasakan saat awal hamil?

Berdasarkan survei American Pregnancy Association, hampir sepertiga bumil melaporkan gejala awal kehamilan berupa terlambat haid. Oleh karena itu, penting untuk mencatat jadwal haid secara rutin. Pencatatan tanggal haid terakhir juga bisa membantu menentukan usia kehamilan.

Lebih lanjut, 25 persen responden melaporkan mual sebagai tanda awal kehamilan. Adapun 17 persen peserta mengaku mengalami perubahan payudara, seperti terlihat lebih membesar, nyeri jika disentuh, area puting bertambah gelap dan lebih tegak.

Keluhan lain, seperti merasa lelah terus-menerus, sering berkemih, sembelit, dan bertambahnya keputihan juga bisa muncul. Ibu hamil dapat pula merasakan perubahan pola makan. Misalnya ingin mengonsumsi makanan tertentu, menjadi tidak suka dengan makanan favorit, serta lebih sensitif terhadap rasa dan bau.

Sederet gejala awal kehamilan tersebut umumnya disebabkan oleh perubahan hormon. Sayangnya, gejala awal kehamilan ini tidak spesifik menunjukkan Mama pasti hamil. Gejala ini juga bisa dialami wanita yang tidak hamil.

Untuk memastikan hamil atau tidak, lakukan pemeriksaan menggunakan testpack, terutama jika sudah terlambat haid. Hal ini bisa dikonfirmasi lebih lanjut dengan melakukan pemeriksaan ultrasonografi (USG).

Artikel lainnya: Penyebab Ibu Hamil Merasakan Sakit Perut Bagian Atas

Jika memang positif hamil, #JagaSehatmu secara disiplin dan rutin kontrol kehamilan, ya! Harap bersabar karena perut Mama mungkin baru mulai membesar saat trimester 2. Ingat, sejumlah faktor bisa memengaruhi kapan perut mulai membesar saat hamil. Tapi tenang saja, umumnya pada trimester 3 perut Mama membuncit dan kehamilan tampak lebih jelas.

Konsultasikan lewat layanan Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter apabila Mama punya pertanyaan lebih lanjut seputar kehamilan. Gunakan Kalender Kehamilan untuk bersiap-siap menyambut kelahiran si kecil!

TRIBUNBATAM.id - Sarapan pagi bermanfaat banyak bagi tubuh. Selain sebagai sumber energi, sarapan juga dapat meningkatkan kinerja otak.

Jadi, jangan pernah melewatkan sarapan pagi. Pilihlah nutrisi yang baik saat sarapan.

Ngomong-ngomong soal sarapan, apakah Anda pernah sarapan dengan konsumsi pisang saat perut kosong?

Seperti diketahui, beberapa orang kadang memilih untuk sarapan dengan 'ringkas' atau cepat saja.

Sebab tak jarang dari mereka membayangkan aktivitas apa yang menunggu selama seharian.

Sehingga rasanya meluangkan waktu 15-30 menit saja untuk sarapan rasanya tidak ingin atau sempat.

Maka tak heran, jika banyak yang memilih sarapan ringkas seperti makan pisang saat perut kosong di pagi hari.

Namun tahukah Anda kalau makan pisang di pagi hari saat perut kosong itu ternyata tak baik?

Apabila Anda pun sering melakukan hal itu, maka Anda harus ubah kebiasaan tersebut, karena hal itu merupakan kebiasaan yang sangat salah.

Apalagi jika Anda hanya memakan pisang di pagi hari dengan keadaan perut kosong.

Melansir dari Boldsky, pisang memang salah satu buah yang kaya akan nutrisi dan memiliki gizi yang baik untuk tubuh.

Namun, hal itu tidak berlaku jika Anda memakan pisang dalam keadaan perut kosong.

Hal ini karena kandungan kalium dan magnesium pisang yang tinggi dapat menyebabkan ketidakseimbangan kadar mineral dalam tubuh jika dimakan saat perut kosong.

Selain itu, sifat asam dari pisang dapat memperburuk dan menyebabkan masalah usus jika dikonsumsi dalam keadaan perut kosong.

Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa pisang mengandung gula dalam ukuran besar yang dapat menginduksi energi dalam tubuh.

Jika pisang dimakan dengan perut kosong, maka energi akan terkuras habis setelah beberapa jam dan itu berdampak pada tubuh yang akan merasa lesu, letih, dan mengantuk.

Mengonsumsi pisang dengan perut kosong juga dapat menyebabkan penyakit kardiovaskular atau kondisi penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah yang dapat menyebabkan serangan jantung.

Bukan berarti dilarang memakan pisang untuk memulai hari, tetapi menurut beberapa ahli gizi, konsumsi pisang di pagi hari harus digabungkan dengan makanan lainnya juga.

Yuk mulai biasakan memakan pisang tidak dalam keadaan perut kosong atau sebelumnya sudah sudah diisi makanan lainnya terlebih dahulu.

Hal ini perlu dilakukan agar Anda dapat merasakan manfaat kandungan pisang dengan secara baik.

Rutin Minum Jus Seledri Saat Perut Kosong Tiap Pagi, Dapatkan Manfaat Kesehatan Ini

Di pagi hari, khususnya ketika perut kosong, ada baiknya kita isi dengan minuman terlebih dahulu.

Kita bisa mengisi perut dengan air hangat biar tubuh menjadi lebih sehat, tapi juga bisa minum hal lain, seperti jus seledri!

Walaupun lebih sering dijadikan bahan makanan dan sayuran, seledri yang dibuat jus ternyata lebih berkhasiat buat kesehatan kita, lho!

Seledri sendiri punya beragam vitamin, mineral, dan antioksidan yang dibutuhkan tubuh kita, seperti vitamin A, vitamin C, folat, beta karotin, potassium, sodium, hingga magnesium.

Gara-gara hal tersebut, jus seledri sangat disarankan untuk kita yang pengin punya pencernaan lancar dan cepat turun berat badan, nih.

Belum lagi kita juga enggak gampang lapar dan ngidam makanan aneh-aneh berkat jus seledri ini.

Selain itu, jus seledri juga bisa bikin tenaga kita bertambah dan enggak gampang capek sepanjang hari, deh.

Bahkan, jus seledri juga jadi salah satu minuman yang wajib diminum orang-orang dengan penyakit kronis, lho!

Nah, jadi penasaran kan gimana cara membuat jus seledri yang baik dan benar?

Yuk intip resep jus seledri di bawah ini

1. Siapkan satu ikat seledri, cuci, dan potong-potong.

2. Blender dengan sedikit air sehingga mudah menjadi pasta.

3. Saring pasta seledri dan buang ampasnya. Minum jus seledri dalam sekali minum atau bagi dua dan minum setelah sarapan.

(Nakita/Rachel Anastasia Agustina)

BACA BERITA TRIBUN BATAM LAINNYA DI GOOGLE NEWS:

Artikel ini telah tayang di Tribunjualbeli.com dengan judul Bukannya Menyehatkan, Ini Bahaya Makan Pisang Saat Perut Kosong Bagi Kesehatan

Kapan perut mulai membesar saat hamil tidak hanya dipengaruhi oleh riwayat kehamilan sebelumnya maupun bentuk dan berat badan bumil. Sejumlah faktor lain bisa memengaruhi pembesaran perut bumil, di antaranya:

Hamil anak lebih dari satu

Berat janin rendah, namun ukuran perut besar bisa juga disebabkan hamil lebih dari satu anak, misalnya anak kembar. Dalam kondisi ini, berat janin kurang namun rahim ibu lebih besar dari ukurannya.

Ibu yang kekurangan gizi dan bertubuh kurus akan lebih mudah terlihat rahimnya, sehingga ukuran perut terlihat besar. Sementara itu, ibu dengan gangguan metabolisme seperti malnutrisi atau obesitas, rahim akan sulit terlihat.

Ibu dengan postur pendek biasanya hamil dengan ukuran perut tampak besar. Sedangkan, ibu dengan postur tinggi, ukuran perut tidak terlihat besar.

"Bentuk dan ukuran perut yang sesuai postur ini dikatakan kondisi normal. Jika tidak normal, umumnya karena kesalahan perhitungan usia kehamilan atau janin tidak berkembang," imbuh dokter yang praktik di RS Cipto Mangunkusomo tersebut.

Ukuran dan berat janin tidak dipengaruhi usia ibu. Meski begitu, hamil di usia lebih dari 35 tahun bisa meningkatkan risiko cacat janin.

Salah satu gejala cacat janin adalah air ketuban lebih banyak, bayi dalam kandungan tumbuh kecil, atau kelainan bawaan. Jika air ketuban banyak, perut ibu akan tampak besar. Sementara jika pertumbuhan terhambat, ukuran rahim sedikit lebih kecil.

Massa yang ditemukan di organ tubuh bisa memengaruhi bentuk ukuran perut ibu hamil. Massa ini seperti tumor di rahim, ginjal, hati, usus, dan saluran pencernaan lain. Massa akan menekan rahim sehingga ukuran perut ibu bisa berubah.

Ukuran perut ibu juga dipengaruhi posisi bayi dalam kandungan. Ukuran rahim akan berbeda pada bayi yang berada di posisi lintang (kepala ada di kanan dan kiri ibu) dan posisi kepala menuju ke bawah. Ukuran yang lebih akurat adalah saat posisi kepala bayi di bawah dan bokong berada di atas.

Tips bagi ibu hamil yang khawatir tentang ukuran dan berat janin

1. Pastikan usia kehamilan sesuai atau tidak. Jika terlambat haid, segera cek kehamilan dengan test pack. Kemudian, periksa kandungan saat trimester 1 ke dokter spesialis, terutama saat usia kehamilan hampir menuju 3 bulan.

2. Konsumsi makanan bergizi

3. Perhatikan berat badan sebelum hamil. Apakah ibu termasuk kurus, normal, atau berat badan berlebih? Pertambahan berat badan ibu yang kurus selama hamil adalah lebih dari 12 kg, berat badan normal 8 sampai 12 kg, dan berat badan berlebih maksimal 8 kg.

4. Cek ke dokter untuk menentukan apakah ada kelainan atau tidak pada kehamilan. Penting untuk mengkomunikasikan ke dokter tentang kondisi ibu, terutama usia kehamilan.

Pertambahan berat janin

Pertambahan berat janin tiap trimester berbeda. Trimester satu untuk pembentukan organ, trimester dua untuk tumbuh kembang, sementara trimester tiga untuk kebutuhan peningkatan berat bayi. Berikut pertambahan berat janin sesuai usia kehamilan:

- Di bawah 20 minggu: penambahan di bawah 500 gram- 20 sampai 27 minggu: bervariasi antara 500 sampai 1000 gram- Di atas 27 minggu: penambahan berat janin 200 gram per minggu.- 32 minggu: mencapai 2.000 gram atau 2 kg.- Di atas 36 minggu: di atas 2.500 gram atau 2,5 kg.

Semoga informasi di atas membantu ya, Bunda.

Foto: HaiBunda/ Mia Kurnia Sari

Simak juga ciri hamil dilihat dari perubahan kulit, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

Kapan perut mulai membesar saat hamil tidak hanya dipengaruhi oleh riwayat kehamilan sebelumnya maupun bentuk dan berat badan bumil. Sejumlah faktor lain bisa memengaruhi pembesaran perut bumil, di antaranya:

Kapan perut ibu hamil mulai membesar?

Perut wanita yang baru pertama kali hamil akan mulai membesar atau menonjol saat memasuki usia 12–16 minggu kehamilan.

Meski demikian, Anda tidak perlu khawatir jika perut Anda membesar lebih cepat atau lebih lambat saat hamil.

Ada ibu hamil yang perutnya membuncit dengan cepat, tetapi banyak pula yang baru mengalaminya di tengah masa kehamilan.

Selama dokter menyatakan bahwa janin Anda sehat, tak perlu khawatir dengan ukuran perut Anda yang mungkin terlihat berbeda dari ibu hamil lainnya.

Pasalnya, perubahan ukuran perut selama kehamilan memang bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor.

Kondisi luar perut

Berdasarkan kondisi perut, berikut perbedaan antara perut yang buncit dan sedang hamil.

Perut buncit terjadi karena penumpukan lemak yang bergelambir, empuk, dan bisa dicubit.

Mengutip dari Mayo Clinic, perut besar dan bergelambir disebabkan oleh tubuh yang kurang olahraga sehingga terjadi penumpukan lemak di perut.

Jika saat duduk atau berdiri perut terasa empuk dan bergelambir, itu tanda perut buncit.

Bila perut Anda besar karena hamil, kondisinya kencang, keras, dan sulit dicubit. Selain itu, Anda bisa melihat perbedaan perut buncit dan hamil saat berdiri dan duduk.

Bila saat duduk dan berdiri perut terasa keras dan kencang, tandanya Anda sedang hamil.

Anda mungkin ingin melihat